Pernyataan XYZ telah digunakan baik dalam hubungan pribadi maupun bisnis sebagai cara yang efektif untuk menyajikan topik yang berpotensi sensitif untuk diskusi. Cara kerjanya seperti ini: Anda menentukan topik atau skenario (X), mengikutinya dengan konteks di mana skenario (Y) terjadi, dan kemudian mengakhiri dengan apa yang membuat Anda merasa (Z). Mari kita lihat beberapa contoh:
Berikut ini cara yang tidak efektif untuk mengangkat masalah: “Mengapa tidak pernah membantu mencuci piring? Kita berdua bekerja sepanjang hari, lho!”
Inilah cara XYZ menunjukkan masalah yang sama: “Ketika Anda tidak membantu saya dengan piring (X) setelah kita bekerja sepanjang hari (Y), saya merasa frustrasi dan kurang dihargai (Z).”
Berikut sekumpulan contoh lainnya:
Tidak efektif: “Anda membeli TV layar datar baru tanpa konsultan? Tidakkah Anda menyadari bahwa kami memiliki tagihan yang lebih signifikan untuk dibayar?”
XYZ: “Ketika Anda melakukan pembelian besar seperti ini (X) tanpa meminta masukan saya terlebih dahulu (Y), saya menjadi frustrasi dan tidak dihargai (Z).” Mengapa strategi komunikasi ini berhasil?
Ini efektif karena meskipun Anda mendefinisikan perilaku atau tindakan oleh pasangan Anda (X) dalam konteks tertentu (Y), Bagian Z berkaitan dengan reaksi Anda terhadap situasi tersebut. Anda bertanggung jawab dan bertanggung jawab atas reaksi dan perasaan Anda – pasangan Anda tidak membuat Anda merasakan apa pun. Menerima dan mengomunikasikan tanggung jawab Anda dalam persamaan ini membantu mengurangi reaksi defensif pasangan Anda dan meningkat menjadi pertengkaran. Satu kata peringatan: Pastikan untuk hanya menggunakan metode ini untuk menggambarkan perilaku atau tindakan, bukan ciri kepribadian yang dipersepsikan.
Misalnya: Hindari mengatakan, “Saat kamu pulang dan menjadi jorok …” ketika kamu bermaksud mengatakan, “Saat kamu pulang dan melemparkan jaketmu ke sofa …” Menggunakan istilah seperti “miring” tidak mengarah pada dialog yang efektif.
Terakhir, hal yang hebat tentang teknologi pernyataan XYZ adalah dapat digunakan untuk sikap dan reaksi positif juga, yang dapat mengarah pada afinitas yang lebih besar antara Anda dan pasangan.
Misalnya: “Ketika saya bertanya apa pendapat saya tentang mendapatkan TV baru (X), meskipun saya tahu hati Anda bertekad untuk langsung membelinya (Y), saya merasa dihargai dan dicintai (Z).” Cobalah mempraktikkan strategi Pernyataan XYZ dengan pasangan Anda. Saya benar-benar berpikir bahwa Anda berdua akan menemukan cara ini lebih bermanfaat untuk mendiskusikan dan menyelesaikan masalah yang Anda hadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Nantikan bagian kedua selanjutnya!